Ekspedia - BBM kini akan hadir di dua platform Android dan iOS, lalu untuk apa BB nanti ? Pernyataan ini mencuat setelah kabar BBM ke dua platform saingan semakin merebak. Aplikasi BBM yang dulunya menjadi fitur yang hanya ada di BB kini akan hadir di perangkat pesaing.
Langkah ini menurut CEO Blackberry sebagai langkah yang “percaya diri”, Blackberry berharap bisa memperluas pelanggan BBM ke banyak platform dengan harapan akan memonitisasinya setelah itu.
Tampaknya tindakan yang dilakukan oleh BB ini menjadi hal yang lumrah. Pasalnya saat ini aplikasi messaging menjadi hal yang biasa yang sedang menjadi tren dibanyak pengguna perangkat smartphone. Sebut saja Line, KakaoTalk, WeChat, dll.
Meski begitu, apa yang dilakukan oleh Blackberry dengan mengumbar BBM kepada banyak vendor akan menjadi boomerang kepada BB sendiri.
Larry Magid dari Forbes berpendapat bahwa pengguna BlackBerry yang memakai BBM akan bebas beralih menggunakan perangkat iphone dan android setelah fitur ini dirilis nanti. Tanpa harus mempertimbangkan akan kembali ke BB atau tidak.
Meskipun keputusan tersebut terkesan blunder. Namun keputusan BlackBerry ini sebenarnya dimaksudkan justru untuk mencegah pengguna BlackBerry beralih ke lain hati.
Harapannya, keberadaan BBM di iPhone dan Android bisa mendongkrak popularitas layanan chatting tersebut sekaligus memberi jaringan kontak yang lebih luas bagi pengguna BBM di BlackBerry.
Jika benar demikian, mengapa baru dilakukan sekarang?
Jim Dawson, kepala analis bidang telekomunikasi lembaga riset Ovum, mengatakan bahwa BlackBerry sudah lama berencana melepas BBM ke Android dan iOS. Hal ini baru menjadi kenyataan setelah dipicu oleh menurunnya basis pelanggan BlackBerry.
Hingga kuartal kedua tahun lalu, jumlah pelanggan BlackBerry secara terus-menerus mencatat peningkatan. Namun semenjak itu, kecenderungan sebaliknya terjadi: jumlah pelanggan BlackBerry berangsur turun dari angka puncaknya sebesar 80 juta.
"Banyak pengguna BlackBerry yang beralih ke platform lain dan oleh karena itu meninggalkan BBM. Nilai aplikasi itu jadi berkurang," ujar Dawson, seperti dikutip oleh The Verge. "Kalau ditunggu lebih lama lagi, bisa-bisa BBM benar-benar tidak ada artinya. Mereka (BlackBerry) ingin melakukan itu selagi masih ada waktu untuk memanfaatkan basis pengguna BBM."
BlackBerry mengklaim saat ini terdapat 60 juta pengguna BBM di seluruh dunia. Lebih dari 51 juta orang menggunakan BBM rata-rata 90 menit per hari. Secara keseluruhan, setiap harinya, ada 10 miliar pesan yang dikirim dan diterima pelanggan BBM. BlackBerry mengklaim jumlah ini dua kali lebih banyak dari pesan yang dikirim dan diterima aplikasi pesan instan lain.
Jadi Blackberry menilai, jika kepopuleran BBM nanti akan kembali, maka pelanggan akan kembali beralih ke perangkat Blackberry. Benarkah ? kita lihat saja.
0 komentar:
Posting Komentar